Kamis, 09 April 2015

Pain

Pain, it is a funny word. Some people desperately avoid it. But, I don't know. It had just happened to me for many years until I could not feel it anymore. 
It's part of me..

Life Quote

"Kita tidak bisa mengajarkan apa pun pada seseorang; kita hanya bisa membantunya menemukannya sendiri dalam dirinya."

My Quote

"Kedewasaan seseorang itu ditunjukkan dari kualitas dan jam terbangnya berhubungan dengan manusia."
Edwin Gore

Jumatan Bengawan Komkep Surabaya ke-2, tema "Integritas Orang Muda"(27/3/2015).

Jumatan Bengawan adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan setiap Dua Minggu sekali di Gedung Catholic Center Jl. Bengawan no.3 Surabaya. Kegiatan ini terdiri dari Penayangan Film dan Diskusi dengan topik dan tema yang berbeda-beda.

Pada Jumatan Bengawan yang ke-2 (27/3/2015) ini, tema yang dipilih adalah "Integritas Orang Muda". Dimulai dengan penayangan film psychological thriller berjudul "Gone Girl" http://en.wikipedia.org/wiki/Gone_Girl_%28film%29, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tentang integritas orang muda ditengah kehidupan sehari-hari.

Ini foto-fotonya:


  


Berikut adalah Video Diskusi Jumatan Bengawan seri-2 dengan tema "Integritas Orang Muda" pada tanggal 27 Maret 2015:


Notulensi diskusinya dapat diakses di sini

Untuk update informasi lebih lengkap dapat mengakses di :
1. Fan Page FB kami di Jumatan Bengawan
https://www.facebook.com/pages/Jumatan-Bengawan/1006723146023761?ref=aymt_homepage_panel
2. Official Website Komkep Surabaya di www.komkepsurabaya.org
http://komkepsurabaya.org/author/komkepsurabaya
3. Twitter Komkep Surabaya di @komkepsurabaya
https://twitter.com/komkepsurabaya
4. Grup FB Komkep Surabaya di Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya
https://www.facebook.com/groups/komkepkeuskupansurabaya/
5. atau CP dan WA di 083849154664 atas nama Edwin Gore

Jumatan Bengawan Komkep Surabaya ke-1, tema "Kebaikan Umum"(13/3/2015).


Jumatan Bengawan adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan setiap Dua Minggu sekali di Gedung Catholic Center Jl. Bengawan no.3 Surabaya, pukul 19.00 WIB. Kegiatan ini terdiri dari Penayangan Film dan Diskusi dengan topik dan tema yang berbeda-beda.

Pada Jumatan Bengawan yang ke-1 (13/3/2015) ini, tema yang dipilih adalah "Kebaikan Umum". Dimulai dengan penayangan film 3D computer-animated superhero action comedy berjudul "Big Hero 6" http://en.wikipedia.org/wiki/Big_Hero..., kegiatan dilanjutkan dengan diskusi tentang kebaikan umum ditengah kehidupan sehari-hari.

Ini foto-fotonya:



Berikut adalah Video Diskusi Jumatan Bengawan seri-1 dengan tema "Kebaikan Umum" pada tanggal 13 Maret 2015:

Notulensi diskusinya dapat diakses di sini

Untuk update informasi lebih lengkap dapat mengakses di :
1. Fan Page FB kami di Jumatan Bengawan
https://www.facebook.com/pages/Jumata...
2. Official Website Komkep Surabaya di www.komkepsurabaya.org
http://komkepsurabaya.org/author/komk...
3. Twitter Komkep Surabaya di @komkepsurabaya
https://twitter.com/komkepsurabaya
4. Grup FB Komkep Surabaya di Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya
https://www.facebook.com/groups/komke...
5. atau CP dan WA di 083849154664 atas nama Edwin Gore

Jumatan Bengawan Komkep Surabaya (periode 2015)

Yup, seperti yang sudah saya jelaskan di postingan sebelumnya http://edwingore.blogspot.com/2015/04/kesibukan-saya.html, bahwa saya agak sibuk memegang kegiatan "Jumatan Bengawan" Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya untuk tahun 2015, berikut akan saya post kan beberapa informasi penting terkait kegiatan ini.

"Jumatan Bengawan adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh Komisi Kepemudaan Keuskupan setiap Dua Minggu sekali di Gedung Catholic Center Jl. Bengawan no.3 Surabaya, pukul 19.00 WIB. Kegiatan ini terdiri dari Penayangan Film dan Diskusi dengan topik dan tema yang berbeda-beda."

Tema-tema Jumatan Bengawan Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya tahun 2015:
1. Kebaikan Umum (13 Maret 2015) - Film Big Hero 6
2. Integritas Orang Muda (27 Maret 2015) - Film Gone Girl
3. Orang Muda dan Teknologi (10 April 2015) - Film Her
LIBUR (24 April 2015)
4. Kesehatan (8 Mei 2015)
5. Pengembangan hobby dan berkomunitas (22 Mei 2015)
6. Pendidikan (5 Juni 2015)
7. Keluarga (19 Juni 2015)
8. Cinta dan Relationship (3 Juli 2015)
9. Dunia Kerja (17 Juli 2015)
10. Kehidupan Menggereja (31 Juli 2015)
11. Kemajemukan (14 Agustus 2015)
12. Politik (28 Agustus 2015)
13. Berkebudayaan (11 September 2015)
14. Ke-Indonesiaan (25 September 2015)

As you can see, tema Jumatan Bengawan kali ini adalah Orang Muda dengan berbagai aspek kehidupannya, dengan maksud untuk menyiapkan orang muda Katolik untuk menyongsong tahun Orang Muda 2016..

Pembaca blog yang berdomisili di Surabaya bisa ikut menyumbangkan referensi filmnya untuk tema-tema Jumatan Bengawan yang sudah ditentukan, di:

1. Fan Page FB kami di Jumatan Bengawan 
https://www.facebook.com/pages/Jumatan-Bengawan/1006723146023761?ref=aymt_homepage_panel 
2. Official Website Komkep Surabaya di www.komkepsurabaya.org
http://komkepsurabaya.org/author/komkepsurabaya
3. Twitter Komkep Surabaya di @komkepsurabaya
https://twitter.com/komkepsurabaya
4. Grup FB Komkep Surabaya di Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya
https://www.facebook.com/groups/komkepkeuskupansurabaya/
5. atau CP dan WA di 083849154664 atas nama Edwin Gore


Yup meskipun memang ini dinaungi oleh organisasi keagamaan, tetapi kami sangat terbuka untuk teman-teman dari agama dan kepercayaan manapun dengan memilih tema-tema yang sekuler dan kebangsaan, salam damai..

kesibukan saya..

Akhir-akhir ini saya sibuk untuk mengkonsep acara Jumatan Bengawan. Jumatan Bengawan adalah sebuah kegiatan super keren di mana kita bisa nonton film dan berdiskusi tentang soal-soal sosial, budaya, ekonomi, politik, hukum, bahkan sampai asmara dan percintaan. Agak rikuh juga karena sebagai anak baru di Komisi Kepemudaan Keuskupan Surabaya, saya harus mengkoordinir kakak-kakak yang jauh lebih senior dari saya. Agak perlu penyesuaian perspektif di awal, tetapi semua berjalan baik dengan kecepatan masing-masing. Disatukan oleh kecintaan kami pada film, hasilnya sangat memuaskan saya secara pribadi.

Saya memulai dengan menawarkan ide-ide segar seperti penggunaan video sebagai dokumentasi kegiatan yang nantinya akan diupload di youtube. Yah, saya memang sangat terinspirasi oleh perlakuan serupa oleh komunitas Salihara (Goenawan Mohamad - Pemdiri majalah Tempo) di Jakarta. Berikut adalah salah satu contohnya.


Lalu saya berusaha menarik teman-teman saya di Keluarga Mahasiswa Katolik Universitas Airlangga Surabaya untuk membantu saya. Senangnya mereka sangatlah progresif sehingga sangat memberikan dampak yang cukup signifikan pada kegiatan ini. Thanks Lusi, Vivi, dan Ivon. Lusi sekarang sedang magang di Bandung dan keliatannya, ehm, tengah berbahagia karena menemukan tambatan hatinya. Oh juga karena tim saya yang lain juga sangat keren yaitu Maria Vera adalah seorang Wakil Kepala Sekolah SMPK Santa Clara Surabaya, Silvana adalah seorang Sekertaris Dewan Paroki Kristus Raja Surabaya, Mbak Vera kecil kandidat Master di Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya, dan Kak Krispinus seorang guru bahasa Inggris di salah satu sekolah di Surabaya. See? How awesome my team is. Mungkin teamnya agak diperluas dengan kehadiran konseptor-konseptor baru seperti Denny (mantan Ketua Keluarga Mahasiswa Katolik Unair 2014) dan Mona.

Saya juga menawarkan untuk memindahkan tempat Jumatan ke tempatnya semula di Gedung Catholic Center Jalan Bengawan no. 3 Surabaya. Yup, memang itulah kenapa kegiatan Komkep Surabaya ini disebut sebagai Jumatan Bengawan. Karena diselenggarakan setiap hari Jumat dan di Jalan Bengawan, hehe. Selain karena tempatnya ber-AC (kalau kalian pernah ke Surabaya pasti tahu maksud saya, konon katanya Surabaya lebih panas dari "Bekasi" yang dekat akhirat, hahaha), kami boleh pakai tempat sampai malam sekali. Ya, waktu dulu di Jalan Majapahit (Paroki Hati Kudus Yesus Surabaya), kami hanya boleh menggunakan sampai jam 10 malam saja. It's sucks, right?

Yup itulah sekelumit kesibukan saya. Hal ini pula-lah yang keliatannya cukup bisa menjawab kenapa saya tidak nge-blog selama sebulan ini. Tapi saya sudah berkomitmen bahwa meskipun saya punya kesibukan-kesibukan ke depan, saya akan mnyempatkan diri untuk bisa berbagi, hehe..

Senin, 06 April 2015

Jangan menyerah pada keadaan buruk.

Kau pikir apa yg menguatkan bangsa Indonesia saat dikungkung penjajah selama puluhan tahun? Menguatkan saat kemiskinan pasca revolusi, krisis kemanusiaan saat dekade 60an, atau pun dikungkung selama 32 tahun dalam masa orde baru. Kita telah melampaui semua itu. Sama seperti pada masa lalu ketika kita tidak menyerah pada keadaan, saya juga tidak mau menyerah saat ini.

My Quote

"Belajarlah karena hal itu penting untuk dipelajari, bukan karena menyenangkan. Tetapi saat orang sudah menemukan kesenangan dalam belajar akan sesuatu yang penting, ia sedang mengubah nasibnya."
Edwin Gore

Life Quote

"Tak seorang pun mempersepsi orang dengan tepat, tanpa pertama-tama memperoleh pandangan yang sehat tentang diri sendiri."
Ignatius Loyola

Moral dan Pendidikan Agama

Disampaikan pada
Diksusi Keluarga Mahasiswa Katolik
Universitas Airlangga, Surabaya
Jumat, 20 Maret 2015

materi dapat diunduh di bawah ini:
 
















 
 
Berikut adalah dokumentasi kegiatan..
 




Seminar Peningkatan Public Speaking Pemuda

Pemuda Katolik, dimulai sejak akhir tahun 2014, mencoba untuk kembali aktif berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur. Disamping dapat meningkatkan jaringan organisasi, hubungan yang baik antar Pemuda Katolik dan Dispora Jatim terbukti juga menjadi sarana peningkatkan sumberdaya manusia. Salah satu contohnya adalah melalui kegiatan Seminar Peningkatan Public Speaking bagi OKP di Jawa Timur. Acara yang diselenggarakan pada tanggal 5 Maret 2015 di Kantor Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur, beralamat di Jalan Kayoon No. 56, Surabaya ini dihadiri oleh kurang lebih 40 peserta dari perwakilan OKP di seluruh Propinsi Jawa Timur. Pemuda Katolik Surabaya mengirimkan  satu orang perwakilan, yaitu saudara Edwin Gore. Seminar yang diselenggarakan oleh kerjasama antara Dispora Jatim dan Komite Nasional Pemuda Indonesia ini berlangsung sejak pukul sedari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB.


Acara dibuka oleh sambutan-sambutan dari Dispora Jatim dan KNPI. Sambutan pertama disampaikan oleh Kepala Dispora Jatim yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kepemudaan Bapak Dude Harjanto. Dalam sambutannya, Beliau menyatakan bahwa pengembangan kemampuan public speaking sangat penting bagi pengembangan kepemudaaan. Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Umum KNPI Jatim, yang mengatakan bahwa bekal public speaking yang bagus akan menunjang pengetauan dan keilmuan seseorang untuk dapat berhasil di masa depan. Dalam penutup sambutannya Beliau mengingatkan tentang pentingnya public speaking untuk dilatih terus-menerus setelah seminar ini selesai diselenggarakan.

Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, dan sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pertama yang disampaikan oleh sdr. Suro. Seniman yang merupakan Alumnus Audisi Pelawak Indonesia (API) yang diselenggarakan oleh salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia ini, menyampaikan tentang pentingnya  public speaking dan pengalamannya di dunia entertainer. Beliau menyampaikan bahwa kemahiran dalam public speaking ada hasil kerja keras dan latihan. Bakat memang mempengaruhi tetapi jika tanpa kerja keras maka akan sia-sia. Dalam sesi selama kurang lebih 1,5 jam tersebut, seniman yang dikenal dalam acara Republik Mimpi di salah satu stasiun televisi swasta ini, memberikan tips-tips dan saran bagaimana membuat peserta seminar menjadi seorang public speaker yang baik seperti mengatasi stress dan menguatkan mental dalam berhadapan dengan audience.

Sesi kedua seminar dilanjutkan oleh tim dari Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang yang terdiri dari 3 orang penyaji. Sesuai dengan jumlah penyaji, sesi turut dibagi dalam 3 bagian. Bagian pertama berjudul “Public Speaking : Sebuah Presentasi yang Memikat” disampaikan oleh Ninik Setyowati, kedua oleh Dyah Sulistyorini dengan judul “Menejemen Gangguan”, dan yang terakhir “Menutup Sebuah Public Speaking” oleh Gamma Rahmita. Sesi dengan total kurang lebih 2 jam ini beriskan kiat dan langkah praktis untuk mahir ber-public speaking. Secara terperinci dan lengkap, segala aspek dalam public speaking dibahas satu-persatu. Termasuk juga kendala-kendala yang ditemui dalam public speaking dan bagaimana cara menanggulanginya. Seluruh peserta seminar Nampak sangat antusias dalam mengikuti semua materi dalam seminar ini.


Setelah istirahat, sholat dan makan siang, peserta dibagi dalam 3 kelompok kecil. Tujuan pembagian 3 kelompok kecil ini adalah agar setiap peserta diberi kesempatan untuk mempraktekan public speaking secara langsung. Dengan didampingi oleh para fasilitator dari Universitas Negeri Malang, para peserta diminta untuk menyiapkan materi yang akan dipresentasikan satu per satu di hadapan kelompok. Materi yang harus disiapkan ditentukan oleh setiap peserta dalam waktu 30 menit. Setelah mempersiapkan materi, beberapa perwakilan peserta yang dipilih secara acak ditunjuk untuk menyampaikan public speaking-nya. Materi yang dibawakan oleh peserta sangat beragam, mulai dari kesehatan, sejarah, reportase, hukum, dan bahkan hingga presentasi penjualan produk.

Pada akhir kegiatan seminar dan workshop ini, dilakukan pemberian penghargaan kepada peserta terbaik dari ke-3 kelompok tadi. Lalu dilanjutkan dengan pembagian sertifikat bagi seluruh peserta. Kegiatan-kegiatan seperti pengembangan sumberdaya pemuda dan koordinasi antar OKP dan Dispora sangat gencar dilakukan oleh Dispora Jatim. Dengan menggandeng OKP di seluruh Jawa Timur, Dispora berusaha mengembangkan aspek-aspek kreatif dan produktif dari pemuda khususnya di Jawa Timur. Tentu ini adalah kabar yang sangat baik bagi OKP di Jawa Timur. Semoga Pemuda Katolik Surabaya juga dapat terus berpartisipasi aktif dan memanfatkan kesempatan ini. (Edwin Gore)



Seminar Kesehatan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda


Pada tanggal 26 Februari 2015, Pemuda Katolik menghadiri undangan kegiatan Seminar Kesehatan bagi OKP di Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Propinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Komite Nasional Pemuda Indonesia. Acara yang bertempat di Gedung Islamic Center Surabaya ini, diikuti kurang lebih 60 peserta dari perwakilan OKP di seluruh Propinsi Jawa Timur. Pemuda Katolik Surabaya mengirimkan  satu orang perwakilan, yaitu saudara Edwin Gore. Seminar yang berlangsung sedari pukul 09.00 sampai 16.00 WIB ini, menghadirkan berbagai narasumber yang ahli terutama dalam bidang kesehatan khususnya yang berkaitan dengan pemuda.


Acara dibuka oleh sambutan dari Kepala Dispora Jatim yang diwakilkan oleh Kepala Bidang Kepemudaan. Beliau dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesehatan adalah faktor yang penting dalam pengembangan kepemudaan. Dengan mengutip pepatah Mens Sana in Corpore Sano, beliau menekankan bahwa pembangunan jiwa yang sehat harus diprioritaskan agar terbentuk jasmani yang kuat. Beliau mencontohkan kasus-kasus korupsi yang marak saat ini terjadi dilakukan oleh para pejabat negara yang secara jasmani sehat, tetapi jiwanya sedang bermasalah. Di akhir sambutannya Kepala Bidang Kepemudaan lalu mengajak seluruh OKP di Jatim untuk bersama-sama dengan Dispora menyiapkan diri menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi Asean-Asean Free Trade Area 2015.

Sambutan selanjutnya disampaikan oleh perwakilan dari KNPI. Dalam sambutannya perwakilan dari KNPI menyampaikan bahwa kesehatan sangat erat kaitannya dari iman dan kedisiplinan. Terutama pada aspek kedisiplinan, penyakit yang muncul saat ini sering dikarenakan kurangnya kedisiplinan dan kesadaran akan pentingnya kesehatan. Beliau mencontohkan bahwa kedisiplinan dapat tercermin dari kebiasaan melakukan olahraga. Sambutan yang cukup komunikatif dari beliau membuat peserta seminar dapat tergugah kesadarannya akan kesehatan yang dapat menjadi pengantar yang baik untuk dapat berpartisipasi aktif dalama seminar ini.

Materi pertama tentang Gizi dan Pemuda disampaikan oleh Dian Sofiya, SKM., M. Kes. Ibu Dian membuka presentasinya dengan pertanyaan interaktif tentang kebiasaan sarapan dari para peserta seminar. Beliau menyatakan bahwa sangat penting untuk melakukan pembagian porsi makan untuk memebuhi kebutuhan kalori dalam satu hari. Kebutuhan kalori laki-laki kurang lebih 2000 kalori sehari dan untuk perempuan 1800 kalori dengan asumsi bahwa aktivitas laki-laki membutuhkan energi yang lebih daripada perempuan. Lanjut beliau, bahwa batasan ini perlu diperhatikan agar tidak terjadi kekurangan dan kelebihan asupan energi selama satu hari. Di akhir presentasi beliau menekankan pentingnya pengaturan asupan gizi karena sangat berdampak pada kondisi kesehatan.

Membangun Kesehatan Pemuda adalah topik materi selanjutnya yang disampaikan oleh Dr. Sri Adiningsih. Pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan aktivis Hak Asasi Manusia ini dengan terus terang membeberkan fakta tentang kehidupan kesehatan pemuda. Hasil yang ditemukan bisa dibilang tidak cukup membanggakan, yaitu bahwa frekuensi penyalahgunaan obat-obatan terlarang, alkohol, rokok, sampai pada perilaku kehidupan seks mengalami tren yang meningkat tajam. Beliau lalu membantu pemahaman tentang kesehatan dengan mengutip definisi kesehatan menurut World Health Organization, yaitu mencakup jasmani, psikis, sosial, dan produktivitas (pendidikan dan bekerja). Frekuensi dari gaya hidup berbahaya di atas dapat membahayakan ke-empat aspek kesehatan yang dilansir oleh WHO.

Diskusi dalam seminar ini bergerak menjadi semakin menarik ketika salah satu peserta melemparkan topik diskusi yang hangat khususnya di Surabaya, yaitu tentang penutupan Lokalisasi Dolly. Bu Din, begitu panggilan akrab beliau, menyatakan bahwa ikon Surabaya sebagai kota prostitusi-lah yang salah satunya menjadi pemicu Wali Kota Surabaya Tri Risma untuk melakukan penutupan lokalisasi yang sempat menjadi yang terbesar di Asia Tenggara tersebut. Bu Din lalu melanjutkan bahwa yang tidak kalah penting dari semua itu adalah bahwa pengangkatan harkat dan martabat perempuan-lah yang harus diberi poin paling utama. Beliau juga menguatkan pendapatnya tentang seringkali terjadi praktek penyuapan kepada pejabat kesehatan yang akan melakukan pencegahan penyakit seksual menular di lokalisasi. “Jika seseorang PSK tertular HIV, maka dipastikan setiap pelanggan akan terkena resiko yang sangat besar untuk juga terkena. Dapatlah dihitung berapa banyak anggota keluarga dari pengguna jasa PSK tersebut yang kemungkinan tertular HIV. Perilaku seks tidak aman adalah sangat berbahaya dan prostitusi sangat rentan akan hal ini,” ungkap beliau.

Perwakilan dari BPJS Kota Surabaya yaitu oleh Wahyu Dyah Puspitasari, juga memberikan materinya tentang BPJS Kesehatan dalam seminar ini. Dengan sangat jelas dan sistematis, Dyah, begitu panggilan akrabnya, menerangkan tentang landasan hukum penyelenggaraan BPJS, jenis-jenis jaminan kesehatan yang disediakan BPJS, dan hingga mekanisme teknisnya. Beliau menekankan bahwa penyelenggaraan BPJS ini berdasarkan asas gotong-royong. Asas gotong royong artinya bahwa penyelenggaraan jaminan kesehatan di Indonesia adalah kewajiban dari semua pihak baik negara, masyarakat yang sehat, dan masyarakat yang sakit. “Itulah mengapa keanggotaan BPJS adalah bersifat wajib,” lanjut Dyah.


Sangat disayangkan dalam seminar ini, perwakilan dari Komisi E DPRD Propinsi Jawa Timur tidak hadir. Akhirnya Dispora Jatim mengisi kekosongan waktu tersebut dengan publikasi kegiatan-kegiatan yang akan diadakan pada tahun 2015 ini. Kegiatan-kegiatan seperti pengembangan sumberdaya pemuda dan koordinasi antar OKP dan Dispora terlihat sangat mewarnai rencangan kegiatan Dispora Jatim tahun 2015, yang adalah kabar yang sangat baik bagi OKP di Jawa Timur. Semoga Pemuda Katolik Surabaya juga dapat memanfaatkan momentum ini. (Edwin Gore)